Friday, July 17, 2009

Papan Catur Unik Khas Bali

Saat jamuan makan di gedung Jaya Sabha Gubernuran Bali di Denpasar, Jumat malam, terungkap bahwa Raja dan Ratu Malaysia tertarik papan Catur (Wood Chess) berukuran sedang, saat berkunjung ke Galeri Ida Bagus Marka di Desa Mas Ubud, Gianyar.

Setelah tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, siang harinya, Raja dan Ratu Malaysia bersama rombongan yang disambut Gubernur Bali Dewa Made Beratha bersama istri, Nyonya Mas Beratha, kemudian melancong ke Galeri Ida Bagus Marka (Wood Chess Set).

Rombongan yang menyertainya berjumlah 48 orang. Di antaranya Dubes Malaysia untuk Indonesia Datok Zaenal Abidin Zain, Sekretaris Pertama Kedubes Malaysia di Indonesia, Mohd Pilus Ismail, pejabat urusan rumah tangga Kerajaan Malaysia, Tengku Farok Hussin, dan Konsul Kehormatan Malaysia di Bali, Faisol H Hashim (Wooden Chess).

Raja dan Ratu Malaysia itu cukup lama memperhatikan papan catur (Wood Chess) unik dengan ukiran khas corak Bali, selain juga melihat-lihat aneka ukiran lainnya, termasuk patung ukiran kayu.

Namun setelah berniat membeli papan catur (Wooden Chessboard) khas Bali, sang tuan rumah, Ida Bagus Marka, ternyata sudah menyiapkannya satu kotak papan Catur unik (Wood Chess Set) sebagai cinderamata bagi tamu agung tersebut (Wooden Chess).

Nor Sanusree Ramli, Koordinator Media Kementerian Penerangan Malaysia yang menyertai rombongan itu, membenarkan bahwa Raja dan Ratu Malaysia tersebut mendapatkan cinderamata istimewa berupa satu kotak papan catur (Wooden Chessboard) unik khas Bali.

Selama dua hari di Bali dari empat hari kunjungannya di Indonesia, Raja Tuanku Mizan Zainal Abidin bersama rombongan juga melancong ke BCC (Bali Convention Center), baru ke hotel di kawasan Nusa Dua.

Dari Nusa Dua kemudian malam harinya menghadiri jamuan makan malam bersama Gubernur Dewa Beratha dan Ketua DPRD Bali Ida Bagus Putu Wesnawa, masing-masing bersama istri.

Menurut Kepala Biro Humas Pemprop Bali, Anak Agung Gede Netera, Sabtu (19/5) pagi Raja Mizan Zainal Abidin dijadualkan bermain golf di Nusa Dua, namun tanpa disertai Gubernur Dewa Beratha. "Pak Gubernur nggak bisa mendampingi, tapi ada pejabat lain yang menyertai," ucapnya.

Setelah bermain golf kembali ke hotel dan seusai makan siang baru berkemas untuk berangkat ke Bandara Ngurah Rai guna kembali terbang ke Malaysia.

gatra.com

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

No comments:

Post a Comment