Lukisan para seniman Bali dua bulan pertama tahun lalu hanya mampu terjual sebanyak 635 buah seharga 13.127 dolar. Kecilnya perolehan devisa tersebut sejalan dengan kondisi sektor pariwisata yang terpuruk pascabom Bali 2002. "Sepi atau ramai jumlah turis datang berlibur ke Bali, para perupa tetap saja berkarya, sebab tidak semua seniman berkarya semata-mata karena uang," kata perupa Wayan Sunarta di bengkel kerjanya di kawasan Sanur. "Lukisan saya hampir setahun tidak laku terjual tetapi saya tetap melakukan aktivitas di atas kanvas, karena pikiran kreatif tidak akan berhenti karena hanya uang, jadi ada atau tidak pembeli tetap berkarya," katanya.
Membaiknya situasi politik sekaligus rasa aman lebih terjamin di pulau Dewata, diharapkan wisatawan mancanegara termasuk para kolektor lukisan Affandi dalam dan luar negeri punya kesempatan memburu barang seni lukis ke Bali, harapnya. Ia mengakui kondisi tersebut akan mempengaruhi realisasi perdagangan ekspor lukisan hasil goresan tangan-tangan terampil para seniman Bali, setelah mengalami keterpurukan sektor perpelancongan ini sejak tragedi bom Bali.
Upaya yang dilakukan para seniman, seperti melaksanakan pameran lukisan abstrak bersama sekaligus penjualan lukisan di sejumlah galeri yang muncul di lokasi wisata pulau Bali, disamping kegiatan serupa juga dilakukan di perkantoran termasuk lelang lukisan.
http://www.antara.co.id/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Galeri Lukisan ~ Lukisan Affandi ~ Lukisan Abstrak ~ Lukisan di 88db.com
No comments:
Post a Comment