Thursday, July 9, 2009

Trend Busana dan Fashion

Bicara soal penampilan, mulai dari gaya rambut dan Fashion Busana, warga Tionghoa boleh dikatakan tak pernah tertinggal. Mereka selalu terlihat modis di segala suasana. Lalu gaya Fashion Busana atau dandanan siapa saja yang sering jadi acuan mereka?

“Kalau saya lebih cenderung menyukai penampilan artis-artis Taiwan dan Hongkong. Namun kalau ada artis Indonesia atau gaya tertentu yang sedang tren, biasanya saya juga mencobanya. Tapi tetap saya sesuaikan dengan kepribadian saya,” ujar Susi (20), mahasiswa Universitas Jambi, kemarin.

Wanita yang mengidolakan artis Song Hye-Gyo ini terang-terangan mengaku sering mencontoh gaya dandan artis idolanya, termasuk tatanan rambut. Secara pribadi warga Talangbanjar ini tak menampik jika gaya berbusana warga Tionghoa (Dress Korea) terlihat modis, bahkan cenderung berani.

Namun, sambung dia, semua tetap tergantung individu masing-masing. Ia mencontohkan, dirinya yang tak terbiasa mengenakan tanktop atau celana super pendek ke tempat-tempat umum. “Kalau gaya busana saya tetap seperti orang Jambi kebanyakanlah. Apalagi artis idola saya gaya berbusananya cenderung sopan,” terangnya. Lihat Butik Busana dan Butik Fashion.

Tak berbeda dengan Susi, Novi (16), pelajar SMU 9 Jambi, mengaku juga sering mencontoh gaya artis-artis Taiwan dan Hongkong dalam berbusana (Baju Dress), terlebih tatanan rambut. “Dalam model rambut, Korea dan Taiwan memang sangat maju. Tidaklah heran, mereka sering jadi acuan,” terangnya.

Meski begitu, lanjut dia, terkadang penampilannya tetap disesuaikan dengan wajah dan kepribadiannya. Ia mencontohkan, jika model rambut yang tengah jadi tren tak sesuai dengan bentuk wajahnya, ia memilih untuk tidak mengikutinya.

Pesatnya perkembangan dunia fesyen dikalangan remaja Tionghoa (Dress Korea) Jambi, juga dikatakan Sandi, Wakil Ketua Persatuan Mahasiswa Budhis Jambi (PMBJ). Meski begitu, sambung dia, soal tren tetap disesuaikan dan tergantung event.

Ia mencontohkan, saat Imlek beberapa fesyen yang digelar menampilkan tren busana Imlek. “Baju yang dikenakan menyesuaikan. Jika ada fesyen (Fashion Store) seperti Imlek, baju yang dikenakan nuansa Imlek. Jika ada fesyen nasional, pakaian yang dikenakan juga pakaian nasional atau Dress Local,” ujarnya lagi.

Untuk keseharian, kata Sandi, pakaian yang dikenakan remaja (Baju Dress) Tionghoa juga sudah campur. Kadang mengenakan busana khas Tionghoa, kadang pakaian nasional, dan kadang mengenakan pakaian yang sedang tren. Malah kadang-kadang juga berbusana batik (Dress Local). Intinya, kata Sandi, sudah berbaur.

Hal senada dikatakan Julenda, pemilik Linda Fashion Store di kompleks Ruko Abadi No 18 A Jambi. Ia mengatakan, untuk tren model Baju Korea, termasuk tren model baju remaja, sangat disesuaikan dengan momen-momen tertentu. “Biasanya busana Baju Korea yang tengah booming itu tergantung momen,” tandasnya.

jambi-independent.co.id

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action Sekarang

No comments:

Post a Comment