Monday, October 12, 2009

Kreasi Maket Miniatur – Penyambung Lidah Arsitek



Maket. Bagi yang berkecimpung di dunia desainer terutama arsitek tentunya sudah familier dengan kata satu ini.

Maket seperti judul di atas merupakan penyambung lidah dari desainer. Maket Miniatur dapat berbicara seribu kata, sementara dalam waktu yang sama si arsitek baru berbicara satu kalimat saja.. (wow).

Keunggulan maket miniatur adalah daya interaktifnya. Pengamat dapat dengan mudah menggerakkan badannya untuk melihat angle yang berbeda dalam mengamati. Bila ia ingin mengamati sisi depan, maka bergeraklah ia ke depan. Bila ia ingin melihat maket miniatur bagian dalam, maka bergeraklah dia ke bagian dalam. Nginceng. Begitu istilahnya. Sistem interaktif maket miniatur pada dasarnya mengalahkan program 3D. Karena pengamat dapat dengan leluasa memilih bagian mana yang hendak ia lihat. Berbeda dengan program 3D yang membutuhkan operator sebagai bantuan. Berbeda pula dengan animasi 3D (film) yang view dan angle cameranya sudah di set oleh sang sutradara. (non-interaktif).

Pada prinsipnya maket dibagi menjadi 2. Maket studi, dan maket penyajian.

Maket studi dibuat ketika seorang desainer sedang mencari bentukan. Si desainer belum tahu bentukan bangunan final nanti seperti apa. Melalu maket miniatur studi, ia mencoba, mencoba dan mencoba lagi. Tujuannya hanya satu. Mendapatkan bentukan yang baik tanpa mengurangi kualitas penataan ruang di dalamnya. Bahasa maduranya “Trial and Error” alias coba-coba. Buat bentukan kotak, kok jelek ya? dipotong sedikit jadi segitiga. Lalu ditambahkan jendela kecil-kecil. Lho kurang match ya? Jendelanya dibesarkan lagi. Begitu seterusnya..

Hal yang tidak tergantikan dari maket miniatur studi adalah “sense of space“nya sangat terasa. Skala manusia, skala mobil, skala megah… semuanya begitu terasa. Feel ini sangat dibutuhkan dalam membayangkan bangunan yang di desain. 3D komputer memang dapat melakukan hal serupa. Tapi karena tampilannya tetap 2D di layar monitor tetaplah merupakan kendala tersendiri.. Hal demikian yang menyebabkan kantor masih membuat “prakarya” hingga dewasa kini.

Bila kita beranjak satu tingkat lebih tinggi, maka kita akan menjumpai MAKET FINAL.

Hanya sedikit orang yang berkecimpung dalam bidang maket miniatur ini. Selain sulit, mereka yang mengejakan setidaknya harus mempunyai background arsitektur. Mereka harus bisa membaca dan membuka file CAD. Harus mempunyai ketelatenan tinggi, kesabaran extra dan kuat lemburan! Bisa dikatakan orang yang membuat maket miniatur penyajian adalah bentuk lain dari seniman. Seniman miniatur.

erwin4rch.wordpress.com

No comments:

Post a Comment