Monday, December 7, 2009

Melihat Tantangan Bisnis Logistik dan SCM di Indonesia


Bisnis Logistik dan Supply Chain Management di Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan yang sangat berat dari para operator (provider/pemain) bisnis Internasional. Memang bisnis Logistic Supply di bidang ini sangat menggiurkan dan pangsa pasar yang ada di Indonesia masih besarnya

.

Dari besarnya peluang bisnis tersebut, baru 25% tergarap oleh para Courrier Service/pemain bisnis logistik Dalam Negeri (termasuk juga PT Pos Indonesia). Hal ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh United States Postal Service (USPS) bahwa nilai transaksi industri jasa perposan ekspres nasional tahun 2005 mencapai US$ 193.143 juta, 70% di antaranya dikuasai oleh jasa pengiriman asing, sedangkan 30% sisanya diperebutkan oleh jasa pengiriman domestik Logistic Supply (Bahagia, Investor Daily Online, 13 Januari 2006). Sedangkan berdasarkan hasil riset SWA menyatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir rata-rata pertumbuhan ekspres di Indonesia sebesar 15%-20% dengan total besarannya adalah Rp.7,5 Trilyun.

Terlebih lagi di era globalisasi ini, tahun 2013 nanti persaingan antar pelaku bisnis kurir dan logistik akan lebih gencar lagi, mengingat para pelaku bisnis dari Luar Negeri akan ikut menikmati lezatnya kue bisnis logistic supply di Indonesia, yang saat ini pun sebenarnya sudah mulai terasa.

Melihat itu, para operator/pemain di Indonesia seyogyanya mulai saat ini tidak dapat lagi berpangku tangan (karena keran regulasi bidang bisnis kurir, logistic supply dan SCM sudah terbuka). Menghadapi hal itu, para operator/pemain Dalam Negeri harus sudah bersiap diri, melakukan pembenahan kualitas layanan, mempersiapkan SDM yang handal, dan perlu memperkuat persatuan dan kesamaan gerak antar para pelaku bisnis itu sendiri yang ada di Indonesia (dengan kata lain "merapatkan barisan"), serta perlu terpadunya program yang dirancang oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Titipan Indonesia (ASPRINDO) sebagai wadah para Anggotanya dalam mengembangkan bisnis kurir, logistik, dan SCM (logistic supply).

Hal ini terungkap dalam seminar sehari yang diselenggarakan oleh ASPRINDO Wilayah Jawa Barat pada hari Sabtu, 25 Juli 2008 di Gedung Pos Jln. Banda 30 Bandung.

Seminar dengan tema "Kiat Sukses Bisnis dalam Melayani Pelanggan di Era Globalisasi" tersebut tergolong sukses dan mampu menarik perhatian sekitar 250 orang peserta dari berbagai pelaku bisnis logistic supply kurir dan logistik se-Jawa Barat. Dengan antusiasnya para peserta mengikuti materi seminar dan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang muncul, yang cukup menguras pemikiran para pemateri/fasilitator seminar.

Dari seminar sehari tersebut terbesit niatan para pemangku jabatan ASPRINDO Jawa Barat untuk lebih meningkatkan lagi aktifitas kordinasi antar Anggota melalui program-program terpadu yang bermanfaat langsung bagi para pelaku bisnis kurir dan logistik di Jawa Barat khususnya dan Dalam Negeri umumnya (logistic supply).

Salah satu bentuk program tersebut adalah kerjasama pemanfaatan Politeknik Pos Indonesia (selaku institusi pendidikan yang memiliki Jurusan Logistik Bisnis satu-satunya di Indonesia).

ken-sukses.blogspot.com

No comments:

Post a Comment