Thursday, April 29, 2010

Mengenal Lika Liku Profesi DJ



Menekuni sebuah profesi memanglah suatu pilihan untuk menjalani hidup. Bahkan tak jarang sebuah profesi kadang menentukan status sosial dari masing² individu. Salah satu profesi yang cukup menjanjikan adalah DJ. Mungkin gelar atau predikat DJ bisa diperoleh melalui pendidikan yang terkesan formal di DJ School ataupun otodidak. Tapi, hal ini tentu berbeda dengan beberapa gelar seperti Sarjana, Master, atau bahkan Doktor sekalipun. Seseorang bisa meraih predikat DJ atas kepiawaiannya mixing berbagai macam karakter musik. Yang jelas, untuk menjadi seorang DJ biasanya diawali dari rasa cinta individu terhadap musik.

Kini banyak DJ yang terbilang sukses setelah menggeluti profesinya. Sebut saja DJ Anton yang memiliki sebuah Bar & Cafe bemama PARC. Selain itu, Anton juga menjadi direktur di sebuah perusahaan ekpor dan impor kini Anton mulai merambah ke dunia bisnis real estate.

Awalnya Anton sering tampil di depan umum hanya berdasarkan hobi dan jarang menerima bayaran. la hanya berpikir bagaimana harus berkreasi demi menyenangkan orang lain. Namun, lambat laun Anton mulai melirik DJ sebagai salah satu profesi yang menjanjikan. "Pertama kali"gua pemah dibayar 100 US dolar. Jadi waktu itu setelah gua tampil di sebuah acara, pas pulangnya gua kasih amplop. Gua enggak nyangka kalau bakal dibayar, dan uang itu adalah upah pertama yang gua dapat dari nge-DJ," katanya.

Kini semua jerih payah dan kecintaannya terhadap musik terbayar sudah. Namun Anton menolak memberi tahu berapa besar tarif untuk aksinya dalam satu kali tampil saat ini."Wah kalau itu enggak enak, mas, tanya saja sama teman² gua," katanya sembari tersenyum.

Berbeda dengan DJ Ijoel yang kini memiliki sekolah DJ sendiri. Sekolah itu diberi nama Ijoel DJ School. Sekolah itu ia rintis atas kecintaannya dengan profesi DJ. Ijoel ingin membuktikan dirinya untuk eksis di bisnis hiburan. Akhirnya ia mendirikan Ijoel Production sebagai tanda cintanya di dunia hiburan.

DJ mulai berkembang di Indonesia, khususnya Jakarta, sekitar pertengahan tahun 1990 an. Saat itu orang mulai jenuh dengan sajian live music atau lagu² hits yang biasa disajikan di klub malam. Akhirnya sebuah terobosan mulai terlihat dengan dikenalnya house music. Klub² malam pun menyambut baik house music yang saat itu dianggap mewakili gemerlapnya klub. Saat itulah profesi DJ mulai dilirik dan mulai booming.

Keberadaan DJ dalam bisnis hiburan bisa dikatakan hal yang primer. Sama halnya dengan artis atau band, DJ memiliki penggemar tersendiri di dunia hiburan malam. Seorang DJ harus mampu memandu ratusan atau bahkan ribuan pengunjung. Bahkan, ini merupakan tantangan bagi seorang DJ. Belum lagi gemerlap laser yang dipadukan dengan dentuman house music seakan memacu adrenalin.

leisure.id.finroll.com

No comments:

Post a Comment