Wednesday, June 17, 2009

Panduan Membeli Lukisan

Beberapa tips yang perlu dipertimbangkan dalam menginvestasikan lukisan.

1. Pastikan Originalitas

Sikap yang bijaksana dibutuhkan dalam membeli sebuah lukisan, misalnya lukisan abstrak, maupun jenis lainnya. Hal ini disebabkan oleh maraknya peredaran lukisan palsu. Amir Sidharta mengatakan, jika seseorang mendapatkan tawaran yang too good to be true , ia harus bersikap ekstra hati-hati. Pembelian lukisan dari dealer bisa sangat beresiko sebab biasanya dealer membeli barang dagangan dari toko antik yang menjual banyak dagangan sisa. Artinya, ada beberapa dealer lain yang telah terlebih dahulu mengunjungi satu toko antik, namun tidak membeli lukisan apapun sebab lukisan tersebut cacat. Besar kemungkinan bahwa akan ada dealer lain yang mengunjungi toko antik yang sama dan membeli lukisan cacat tersebut. Membeli lukisan di galeri atau balai lelang bisa menjadi salah satu solusi sebab lembaga resmi lebih dapat dipercaya.

2. Bersifat Selektif

Anggaran sangatlah penting untuk direncanakan sebelum membeli lukisan. Tindakan memborong lukisan tidaklah dianjurkan. Ada kecenderungan memborong lukisan yang disukai. Cara lain yang lebih baik ketimbang memborong lukisan sekaligus adalah dengan mengalihkan anggaran awal untuk membeli lukisan yang paling disukai. Lebih baik membeli lukisan yang lebih mahal namun bagus, daripada membeli banyak lukisan murah namun memiliki kualitas yang tidak terlalu tinggi.

3. Percaya Diri dan Fokus

Karena koleksi seni rupa mencerminkan identitas seseorang, maka selera atau pilihan pribadi harus terfokus secara tajam. Ini diperlukan untuk menambah rasa percaya diri atas pilihan galeri lukisan yang telah diambil. Perlu diingat bahwa tidak ada yang salah atau benar dalam seni rupa. Kebenaran selera dalam seni rupa seseorang adalah satu-satunya hal yang menjadi penentu.

4. Nikmati Koleksi Anda (tidak hanya memikirkan keuntungan)

Semakin banyak seorang kolektor membeli lukisan, semakin berkuranglah kesadaran untuk menganggap bahwa koleksi lukisannya sebagai sebuah investasi. Harga karya seni, terutama lukisan, bisa naik turun. Contohnya adalah karya Dezentje yang menjadi karya termahal di Indonesia tahun 1950. Saat itu, harga lukisan Affandi berada jauh di bawah karya Dezentje. Namun saat ini, karya Dezentje justru berada jauh di bawah karya lukisan Affandi. Amir Sidharta menambahkan, jika sebuah lukisan turun, nilai seninya tetap tidak berubah. Yang berubah adalah trend selera masyarakat, yang kemudian menyebabkan turunnya harga lukisan tersebut. Jika seorang kolektor dapat menikmati seluruh lukisan koleksinya, ia akan tetap menilai sebuah lukisan sebagai karya seni yang baik, meskipun harganya telah turun.

www.kompas.com

Temukan informasi lainnya mengenai Galeri Lukisan ~ Lukisan Affandi ~ Lukisan Abstrak ~ Lukisan hanya di 88db.com

No comments:

Post a Comment