Wednesday, April 1, 2009

Belajar Membuat Pola Pakaian

Pengertian Pola dasar

Apabila anda ingin membuka usaha Rumah Fashion atau Fashions House , anda harus tahu cara membuta pola pakaian. Setiap Desain Pakaian memiliki pola tersendiri, apakah itu Desain Kebaya, Desain Gaun maupun Desain Kostum, karena dari pola itulah nanti terbentuk pakaian.

Pola atau Patern dalam menjahit adalah potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju, pada saat kain digunting. Potongan kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran
Desain Kostum bentuk badan dan model tertentu.

Pola dasar terdiri dari :
-Pola badan bagian atas, dari bahu sampai ke pinggang, biasanya disebut pola badan bagian muka dan belakang.
-Pola bagian bawah, dari pinggang sampai lutut atau sampai mata kaki. Atau biasa disebut pola dasar rok muka dan belakang.
-Pola lengan, dari lengan bagian atas atau bahu terendah sampai siku atau pergelangan, biasa disebut pola dasar lengan.
-Adapula pola badan atas dengan pola badan bawah yang menjadi satu biasa disebut pola dasar gaun atau baju terusan.

Mengambil ukuran badan
Pada waktu mengambil ukuran, model atau orang yang diukur harus berdiri dengan sikap tegak lurus supaya ukuran yang diambil tepat.
Sebelumnya ikatlah tali ban atau ban elastic kecil dengan lebar tidak lebih dari 2 cm pada pinggang sebagai batas badan atas dan bawah. Perhatikan benar agar letak tali tepat di tempatnya dan tidak berkelok-kelok.Bagian Tubuh yang di ukur :
  1. Lingkar Leher (LL) diukur sekeliling batas leher bawah, dengan meletakkan jari telunjuk di tekuk leher atau diukur dan di tambah 1 cm
  2. Lingkar Badan (LB) diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui puncak dada, diukur pas ditambah 4 cm atau dengan menyelakan 4 jari.
  3. Lingkar Pinggang (LPc) diukur sekeliling pinggang pas.
  4. Tinggi Panggul (TPa) diukur dari bawah ban pinggang sampai batas panggul.
  5. Lingkar Panggul (LPa) diukur sekeliling panggul atau badan bawah yang terbesar, diukur pas, kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4 jari.
  6. Panjang Punggung (PP) diukur dari tulang leher belakang yang menonjol kebawah sampai dibawah ban pinggang.
  7. Lebar Punggung (LP) diukur dari tulang leher belakang yang menonjol turun 9cm lalu diukur datar dari batas lengan kiri sampai kanan.
  8. Panjang Sisi (PS) diukur dengan menyelakan penggaris dibawah ketiak, kemudian diukur dari dari batas penggaris kebawah sampai bawah ban pinggang dikurangi 2 sampai 3 cm
  9. Panjang Muka(PM) diukur dari lekuk leher di tengah muka ke bawah samapi di bawah ban pinggang.
  10. Lebar Muka (LM) diukur 5 cm di bawah lekuk leher tengah muka, lalu diukur datar dari batas lengan kiri sampai kanan.
  11. Tinggi dada (TD) diukur dari bawah ban pinggang tegak lurus ke atas sampai puncak buah dada.
  12. Lebar Bahu (LB) diukur dari lekuk leher di bahu atau bahu yang paling tinggi sampai titik bahu yang terendah atau paling ujung.
  13. Ukuran Uji (UU) atau ukuran control, diukur dari tengah muka dibawah ban serong melalui puncak dada ke puncak lengan terus serong ke belakang sampai tengah belakang pada bawah ban.
  14. Panjang rok muka, sisi dan belakang diukur dari bawah ban sampai panjang yang dikehendaki.
  15. Lingkar lubang lengan (LLL) diukur sekeliling lubang lengan tanpa lengan dan di tambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan lengan.
  16. Panjang lengan pendek (PLPd) diukur dari puncak lengan ke bawah sampai kira2 3 cm di atas siku.
  17. Panjang lengan panjang (PLP) diukur dari puncak lengan ke bawah sampai pergelangan.
  18. Lingkar lengan panjang (LLP) lingkar pergelangan diukur melingkar pergelangan pas ditambah 3 cm.
Alat dan bahan untuk membuat Pola
  1. Pita Ukur, dipakai untuk mengambil ukuran badan maupun untuk menggambar pola. Pita ukur dibuat dengan ukuran satuan sentimeter dan inci.
  2. Buku pola atau buku kostum, berukuran folio dengan lembar halaman berselang-seling bergaris dan polos. Lembar bergaris untuk mencatat ukuran dan keterangan, sedang lembar polos untuk menggambar pola dalam skala
  3. Skala atau ukuran perbandingan adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur pada waktu menggambar pola pada buku pola. Skala ini terbuat dari karton berbentuk penggaris dengan berbagai ukuran 1:2, 1:3, 1:4, 1:6 dan 1:8
  4. Pensil hitam untuk menggambar garis2 pola asli
  5. Pensil merah untuk menggambar garis pola jadi bagian muka
  6. Pensil biru untuk menggambar garis pola jadi bagian belakang
  7. Penggaris lurus, penggaris siku dan penggaris bentuk panggul, leher dan lengan.
  8. Karet penghapus
  9. Kertas sampul coklat untuk merancang bahan dan menggambar pola ukuran besar atau ukuran sesungguhnya. Garis2 memanjang yang terdapat pada kertas diumpamakan sebagai arah serat kain memanjang
  10. Gunting kertas untuk menggunting kertas pola kecil maupun besar.
Sumber: iissukendar.multiply.com

No comments:

Post a Comment