Tuesday, April 14, 2009

Promosi Iklan Pilkada

Aktivitas Kampanye Pilkada di banyak daerah sejak tiga tahun terakhir tampak meriah. Yang paling terasa adalah hebohnya komunikasi massal dan gosip seputar money politics. Pertanyaannya, masih efektifkah Promosi Pilkada ala pemilu? Apakah ada cara yang lebih baik?

"Eh, barusan Ente lihat spanduk gede di dekat mal tadi nggak?" tanya Pak Dede, rekan saya, waktu kami melintas di jalan raya Serpong, Banten, baru-baru ini. "Wah, nggak tuh. Emangnya kenapa?" jawab saya sambil mengubah saluran radio di mobil. "Itu spanduk Kampanye Pilkada. Bingung aja, siapa sih mereka itu? Kok tiba-tiba Iklan Pilkada muncul dan menganjurkan kita memberikan suara untuk mereka. Masa cuma bermodal foto dan slogan, kita disuruh pilih pemimpin wilayah kita? Kecuali pejabat lama yang sudah dikenal, orang baru kan belum ketahuan juntrungannya. Kayak beli kucing dalam karung."

Semangat calon kepala daerah untuk 'bertarung' dalam pemilihan di level bupati/wali kota dan gubernur di Tanah Air melalui Iklan Pilkada atau Media Promosi belakangan ini demikian tinggi.

Aktivitas Kampanye Pilkada di banyak daerah sejak tiga tahun terakhir tampak meriah. Yang paling terasa adalah hebohnya komunikasi massal dan gosip seputar money politics.

Dalam setiap pilkada, para kandidat berkampanye untuk menarik dukungan sebesar-besarnya. Media Kampanye dimulai dengan penyebaran spanduk, poster, iklan di surat kabar dan majalah hingga konvoi massal, acara puncak biasanya berupa pidato di lapangan lengkap dengan hiburan artis dan bagi-bagi sembako.

Ternyata kegiatan Media Kampanye ala pemilu tradisional masih berlangsung hingga 2008, termasuk yang terbaru adalah Pilkada di Kabupaten Tangerang beberapa waktu silam yang dimenangkan pasangan Ismet Iskandar dan Rano Karno.

Jika dilihat sekilas, popularitas kedua pasangan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kompetitornya. Profil pemilih di sini sebagian besar adalah massa tradisional yang masih terbiasa dengan pesta demokrasi penuh warna-warni bendera partai politik peserta pemilu. Sebagian lagi masyarakat pemilih lain yang bersikap apatis dan tidak terlalu peduli dengan Pilkada itu.

Sumber: unisosdem.org

Temukan informasi lain mengenai Media Iklan | Kampanye Pilkada | Iklan Pilkada | Pilkada | Media Promosi | Promosi Pilkada | Media Kampanye hanya di Media Iklan Pilkada&Media Promosi Pilkada : Media Kampanye Pilkada Semarang Jawa Tengah 88db.com

No comments:

Post a Comment