Monday, April 20, 2009

kerajinan barang tanah liat

Tertarik dengan gerabah jakarta yang biasanya di jual di toko toko suvenir?

gerabah jakarta rata rata mengambil barangnya dari daerah penghasil gerabah, yuk kita simak artikel di bawah ini

Kerajinan gerabah atau biasa di sebut pottery yang kita kenal adalah suatu barang unik yang sudah ada sejak ribuan tahun silam. Bahkan sampai sekarang pun kerajinan gerabah menjadi suatu kebutuhan, terutama di pedesaan.

Bagi sebagian orang, pembuatan
hand made pottery dimanfaatkan sebagai hobi untuk menghilangkan kejenuhan. Tapi tidak untuk sebagian yang lainnya. Di banyak daerah membuat hand made pottery dimanfaatkan sebagai mata pencaharian (sumber ekonomi).

Contohnya saja di Mayong, Jepara. Sebagian besar perekonomian warga Jepara memang berasal dari sektor mebel. Namun di Mayong, kebanyakan warganya menggeluti kerajinan
gerabah sebagai mata pencaharian.

Kerajinan membuat
poole pottery sudah menjadi home industri di daerah ini. Hebatnya, pekerjaan ini justru digawangi oleh perempuan. Mereka yang tidak mempunyai pendidikan yang memadai memilih aktivitas sebagai pengrajin poole pottery.

Kebanyakan pekerjaan ini digeluti oleh para Ibu rumah tangga. Dengan peralatan tradisional (ala kadarnya), para perempuan ini menyulap gumpalan tanah liat menjadi suatu produk
gerabah yang apik.

Jangan salah. Meski pengerjaan
pottery bowl ini hanya dikerjakan oleh para perempuan berpendidikan rendah, namun beraneka macam produk gerabah yang mereka hasilkan sudah dipasarkan hingga ke berbagai wilayah di Indonesia, seperti: Bali, Surabaya, Sumatera, Jakarta bahkan sampai ke luar negeri.

Tidak banyak penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan ini
pottery bowl. Mereka hanya mampu mendapatkan penghasilan 10.000-20.000 setiap harinya. Namun semua itu tidak menyurutkan langkah para perempuan ini untuk tetap berkarya dan mencari nafkah.

“Tidak banyak penghasilan yang saya dapatkan dari pembuatan
pottery, tapi saya senang. Setidaknya saya tidak hanya menunggu pemberian suami," ujar Romlah, salah satu pengrajin gerabah di Mayong.

Pekerja lain. Sumiati, ibu rumah tangga 40 tahun ini berprofesi sebagai pembuat gerabah sejak sepuluh tahun silam. Bersama suaminya selama sepuluh tahun itu ia menafkahi keluarganya.

”Kami senang menjadi pengrajin gerabah. Meski penghasilan kami tidak seberapa, namun sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap pasangan suami istri yang telah sekian tahun menekuni profesi sebagai pembuat gerabah.

Berbeda dengan Suti. Ibu dua anak ini mengaku menekuni profesi sebagai pembuat gerabah karena ingin melestarikan warisan leluhur. Sejak kecil dia sudah diajarkan untuk membuat gerabah.

“Biar bagaimanapun profesi sebagai pengrajin gerabah adalah profesi turun-temurun dari leluhur saya. Jadi saya harus tetap melestarikan profesi ini, selain untuk membantu perekonomian keluarga,” Ungkap Suti.
http://smartjepara.blogspot.com

Tumukan semua

Kerajinan Gerabah - Poole Pottery - Hand Made Pottery - Pottery Bowl - Gerabah Jakarta - Gerabah - Pottery dan Kerajinan Gerabah & Poole Pottery : Hand Made Pottery - Pottery Bowl & Gerabah Jakarta semua ada di 88DB.Com

No comments:

Post a Comment