Wednesday, April 15, 2009

Sejarah Membuat Lampion

Membuat sebuah chinese lampion dari penjual lampu tidak harus selalu menggunakan bahan baku kayu saja. Di Kabupaten Sukabumi, kerajinan khas negeri China ini terbuat seluruhnya dari sebatang pipa air atau biasa dikenal paralon. Bukan hanya menyerupai kayu saja, lampu lampion dari penjual lampu yang terbuat dari pipa ini ternyata memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Gagasan pembuatan kerajinan lampion china dari pipa tersebut, lahir dari seorang warga Kampung Cibolang, Desa Cibolang, Kecamatan Cisaat, bernama Ilham Wirahadikusumah. Lampion-lampion buatan pria berusia 46 tahun ini sekilas tampak terbuat dari kayu. Selain berwarnai kecoklatan, tiang utama pada lampu lampion itu juga dilengkapi guratan urat kayu serta patahan kayu seolah-olah akibat keropos.
"Sebelumnya saya membuat lampion chinese dengan menggunakan bahan dasar kayu, tapi setelah sekian lama menekuninya, hasil karya saya sepertinya monoton dan tidak tampak alami. Hingga akhirnya saya memiliki ide untuk menggunakan bahan baku dari pipa. Ternyata hasilnya jauh lebih bagus dan tahan lama," ujar Ilham, Rabu (21/1/2009).

Bukan hanya chinese lampion saja, dari potongan pipa itu, Ilham mampu mengembangkan bentuk kerajinan lainnya. Seperti di antaranya lentera sudut, bingkai foto, mebel meja dan kursi serta aksesoris. Ilham mengaku, sejak menggunakan bahan baku pipa, lampu lampion yang dihasilkannya bukan hanya bergaya China saja, tapi juga lampion china bergaya khas Jepang dan Korea.

Menjelang perayaan Imlek tahun ini, Ilham telah kebanjiran order pembuatan lampu lampion. "Mungkin dikarenakan masih langka, banyak sekali pesanan yang datang dari luar negeri seperti China, Australia hingga Brunai, terutama menjelang imlek ini. Tapi semua itu tidak dapat saya penuhi, sebab masih tersandung kapasitas produksi lampion chinese," tuturnya.

Kerajinan tangan buatan Ilham ini memiliki nilai jual yang bervariatif, mulai dari Rp10.000 hingga Rp650.000. Bisnis yang digelutinya sejak tahun 2005 tersebut telah menuai omset hingga Rp50 juta setiap bulannya. Pemilik Studio Ilham Art ini mengatakan dirinya tidak dapat mengklaim bahwa dirinya adalah penemu atas gagasan pemuatan kerajinan lampion dari pipa. Namun setidaknya, untuk Jawa Barat Ilham mengaku dirinya orang yang pertamakali membuat lampion dengan menggunakan pipa.

Berdasarkan pantauan, untuk pengerjaan kerajinan ini, Ilham melibatkan tiga orang pekerja. Secara teknis, pembuatan lampion atau kerajinan lainnya yang terbuat dari pipa ini, relatif sangat sederhana. Membuat sebuah lampion, Ilham hanya membutuhkan sebantang pipa berukuran 8 Inc dengan panjang kurang lebih 70 Cm.

Untuk menciptakan nuansa kayu, pipa-pipa tersebut hanya melalui proses pembakaran saja. Selain merubah menciptakan warna kulit kayu, pembakaran ini juga sekaligus melahirkan guratan urat kayu.(Toni Kamajaya/Sindo/hri)

http://news.okezone.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Jual Lampu | Chinese Lampion | Lampu Lampion | Lampion China | Lampu Lampion | Lampion Chinese dan Lampion Jakarta, Pembuatan Dan Penjualan Lampion Lokal , Kertas & Kain di 88db.com

No comments:

Post a Comment